O
L
E
H
KELOMPOK
II
UNIVERSITAS NEGERI
MANADO
FAKULTAS MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN PENDIDKAN
FISIKA
LEMBAR
IDENTITAS PRAKTIKAN
KELOMPOK II:
1. CHRISTOP
ZWINGLI
2. RISAT
KASIANG
3. ICHELSELSHILYA
SUKANDAR
4. ETNI
LENSEHE
5. RESANIA
SASAMBE
6. HELENA
JEUJANAN
7. YULIANA
MANDIRI
8. SAWITRI
MAMONTO
9. RIFID
SIGING
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa,yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga laporan ini dapat terselesaikan
tepat waktu, sesuai dengan yang diamanatkan oleh Ibu dosen mata kuliah
termodinamika.
Isi dari laporan
ini menjelaskan tentang pengaruh suhu pada massa jenis zat cair dan
hubungan antara massa jenis dengan pemuaian volume.
Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing
mata kuliah termodinamika yang telah memberikan tugas kepada kelompok kami
karena dengan pembuatan tugas ini kami lebih mengerti mengenai proses
opersi/kerja dari kesetimbangan termal dan lebih mengerti tentang konsep-konsep
dari hokum Termodinamika.
Kami menyadari,dalam penyusunan makalah ini, masih
banyak terdapat kekeliruan.oleh karena itu, kami mohon saran dan kritik dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga laporan ini bermanfaat, khususnya bagi kami
tim penyusun dan para pembaca yang budiman.
Tim Penyusun
DATAS
ISI
Halaman Judul………………………………………………………………………..
Lembar
Identitas……………………………………………………………………..
Kata Pengantar…………………………………………………………………….....
Bab I : Pendahuluan………………………………………………………………….
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan
Bab II: Kajian
Teoritik………………………………………………………………..
Hipotesis………………………………………………………………………
Bab
III: Metode Percobaan……………………..…………………………………….…
A.
Desain Percobaan
B.
Tempat dan waktu
Percobaan
C.
Alat dan Bahan yang
Digunakan
D.
Langkah Percobaan
E.
Data
F.
Analisis
Bab IV: Pembahasan………..……………………..………………………………….…
Bab
V : Penutup…………………………………………………………………………
A.
Kesimpulan
B.
Penutup
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena
pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima
kalor. Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat
cair, dan pada zat gas.
Pemuaian pada zat gas ada 3 jenis yaitu pemuaian panjang
(untuk satu demensi), pemuaian luas (dua dimensi) dan pemuaian volume (untuk
tiga dimensi). Sedangkan pada zat cair dan zat gas hanya terjadi pemuaian
volume saja, khusus pada zat gas biasanya diambil nilai koofisien muai
volumenya sama dengan 1/273.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimanakah
pengaruh suhu pada massa jenis zat cair?
2. Apakah
ada hubungan antara massa jenis dengan pemuaian volume zat cair?
3. Bagaimana
menggambarkan grafik pengaruh suhu pada massa jenis zat cair?
C. Tujuan
Percobaan ini, bertujuan
menyelidiki pengaruh suhu pada massa jenis zat cair.
D. Manfaat
1. Dapat
mengetahui pengaruh suhu pada massa jenis zat cair
2. Mampu
menunjukan hubungan antara massa jenis dengan pemuaian volume.
BAB II
KAJIAN
TEORITIK
Suhu
tinggi maupun rendah akan berpengaruh terhadap perubahan benda, baik dalam
ukurannya, bentuknya maupun wujudnya. Jadi, ukuran, bentuk dan wujud benda
dipengaruhi oleh suhu, baik suhu panas atau suhu dingin. Dari berbagai sumber
asa generasiku mencoba mengurai tentang pengaruh suhu terhadap benda dalam
kegiatan sehari-hari, diantaranya :
v Pemuaian
Setiap benda (padat, cair dan gas)
akan memuai jika dipanaskan. Memuai adalah bertambahnya ukuran benda.
Contoh peristiwa pemuaian yang terjadi dalam peristiwa sehari - hari :
a. Pemuaian pada benda padat
Sambungan pada rel kereta dibuat
renggang. Hal ini dibuat dengan tujuan bahwa renggangan tersebut sebagai tempat
ruang muai. Karena jika sambungan dibuat rapat maka ketika terjadi pemuaian
akibat terik matahari rel akan melengkung. Lalu apa yang terjadi dengan kabel
telpon pada siang hari yang terik ? Coba bandingkan keadaan kabel tersebut pada
pagi hari dan tengah hari, mengapa demikian ?
b. Pemuaian pada benda cair
Termometer adalah pengukur suhu yang
berisi air raksa. Air raksa dalam wadah termometer akan memuai jika terkena
suhu tubuh. Akibat pemuaian air raksa tersebut maka akan mendorong angka
pencatat termometer.
c. Pemuaian pada benda gas
Ban
sepeda yang telah dipompa jika dibiarkan secara terus-menerus terkena terik
matahari akan meletus. Meletusnya ban sepeda tersebut dikarenakan udara (gas)
yang ada dalam ban terus bertambah akibat pemuaian, karena tidak dapat
tertampung maka ban akan meletus.
Bila suatu benda berdimensi tiga (mempunyai volume)
mula-mula volumenya Vo pada suhu to, dipanaskan sampai t1 0,
volumenya akan menjadi Vt, dan pertambahan volumenya adalah :
Dt = t1 – t0
|
DV = Vo . g Dt
|
Vt = Vo (1 + g Dt)
|
g adalah Koefisien muai Volume (g = 3 a)
Bilangan yang
menunjukkan berapa cm3 atau m3 bertambahnya volume
tiap-tiap 1 cm3 atau 1 m3 suatu benda jika suhunya
dinaikkan 1 0C.
Satuan :
|
|
Keterangan
:
|
||||
|
MKS
|
CGS
|
|
Vt
|
=
|
Volume benda setelah dipanaskan t 0C
|
Vo & Vt
|
m3
|
cm3
|
|
Vo
|
=
|
Volume mula-mula.
|
Dt
|
0C
|
0C
|
|
g
|
=
|
Koefisien muai ruang
|
g
|
0C
- 1
|
0C -
1
|
|
Dt
|
=
|
Selisih antara suhu akhir dan suhu mula-mula.
|
Namun tidak semua benda menurut
hukum pemuaian ini, misalnya air. Didalam interval 00- 40
C air akan berkurang volumenya bila dipanaskan, tetapi setelah
mencapai 40 C volume air
akan bertambah (Seperti pada benda-benda lainnya). Hal tersebut diatas disebut
ANOMALI AIR.
Jadi pada 40 C air
mempunyai volume terkecil, dan karena massa benda selalu tetap jika dipanaskan
maka pada 40 C tersebut air mempunyai massa jenis terbesar.
Hubungan
massa jenis dengan volume
Misalkan :
Ø Vo
dan ro
berturut-turut adalah volume dan massa jenis benda sebelum dipanaskan.
Ø Vt
dan rt
berturut-turut adalah volume dan massa jenis benda setelah dipanaskan.
Ø m
adalah massa banda.
rt =
|
rt
=
; rt
=
BAB III
METODE PERCOBAAN
A.
Desain Percobaan
Dalam hal ini metode
yang dipakai yaitu metode eksperimen:
B.
Tempat
Dan Waktu Percobaan
1. Tempat:
Laboratorium Fisika
2. Tanggal:
09, November 2012
C.
Alat
dan Bahan yang Digunakan
1. Cerek
listrik
2. Kaleng
1 buah
3. Thermometer
4. Neraca
duduk
5. Penjepit
6. Bahan
(oli, minyak, dan air)
D.
Langkah-langkah
Percobaan
1. Siapakan
zat cair dalam wadahnya (plastik/kaleng), dan ukur massanya (m0) dan
suhu mula-mula (T1)
2. Panaskan
air (masukan dalam cek listrik/Bunsen burner), ukur massanya (m1)
dan suhunya (T2).
3. Lakukan
langkah 1 dan 2 untuk tiga zat cair yang berbeda.
E.
Data
1. Massa
setiap zat
v Zat
cair (oli)
M0 (massa oli dan massa
kaleng) = 130,8 gram
Maka (m1) = m0
- mk
Dimana, mk =
34,5 gram
·
Jadi, m1 =
(130,8 – 34,5)gram = 96,3 gram = 0.0963 kg
M0 (massa
oli dan massa kaleng sesudah dipanaskan) = 131 gram
·
Jadi, m1 =
(131 – 34,5)gram = 96,5 gram = 0.0965 kg
v Zat
cair (air)
M0 (massa air dan massa
kaleng) = 130,8 gram
Maka (m1) = m0
- mk
Dimana, mk =
34,5 gram
·
Jadi, m1 =
(130,8 – 34,5)gram = 96,3 gram = 0.0963 kg
M0 (massa
oli dan massa kaleng sesudah dipanaskan) = 130,5 gram
·
Jadi, m1 =
(130,5 – 34,5)gram = 96 gram = 0.096 kg
v Zat
cair (minyak)
M0 (massa air dan massa
kaleng) = 130,8 gram
Maka (m1) = m0
- mk
Dimana, mk =
34,5 gram
·
Jadi, m1 =
(130,8 – 34,5)gram = 96,3 gram = 0.0963 kg
M0 (massa
oli dan massa kaleng sesudah dipanaskan) = 138 gram
·
Jadi, m1 =
(138 – 34,5)gram = 103,5 gram = 0.1035 kg
2.
Temperatur tiap zat
cair yang berbeda
Ø Zat
cair (oli)
T1 = 28º C
T2 = 53º C
(4 menit)
Ø Zat
cair (air)
T1 = 27º C
T2 = 61º C
(4 menit)
Ø Zat
cair (minyak)
T1 = 25º C
T2 = 40,6º C
(4 menit)
3.
Volume tiap zat cair
Ø Zat
cair (oli)
V0 =250
ml = 250 / 1000 = 0.25 liter = 0.25 x 10-3 m3
V1 =275
ml = 275 / 1000 = 0.275 liter = 0.275 x 10-3 m3
Ø Zat
cair (air)
V0 =250
ml = 250 / 1000 = 0.25 liter = 0.25 x 10-3 m3
V1 =270
ml = 270 / 1000 = 0.27 liter = 0.27 x 10-3 m3
Ø Zat
cair (minyak)
V0 =250
ml = 250 / 1000 = 0.25 liter = 0.25 x 10-3 m3
V1 =273
ml = 273 / 1000 = 0.273 liter = 0.273 x 10-3 m3
BAB IV
PEMBAHASAN
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena
pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima
kalor. Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat
cair, dan pada zat gas.
Pemuaian pada zat gas ada 3 jenis yaitu pemuaian panjang
(untuk satu demensi), pemuaian luas (dua dimensi) dan pemuaian volume (untuk
tiga dimensi). Sedangkan pada zat cair dan zat gas hanya terjadi pemuaian
volume saja, khusus pada zat gas biasanya diambil nilai koofisien muai
volumenya sama dengan 1/273.
Suhu sangat berpengaruh pada massa jenis zat cair, jika
suatu suhu diberikan batasan misalnya 0°C - 4°C atau lebih dari maka volumenya
akan berubah. Karena volume pada benda berubah maka massa jenis zat tersebut
akan berubah.
4.
Massa jenis tiap zat
cair
Ø Zat cair (oli)
Ø Zat cair (air)
Ø Zat cair (minyak)
Analisis
Data
Berdasarkan percobaan yang kami lakukan
maka dapat diperoleh bahwa massa jenis zat cair dari ketiga zat cair yang
berbeda yaitu oli, air, dan minyak kelapa. Bahwa zat cair (minyak kelapa) lebih
besar daripada kedua massa jenis zat cair lainya.
Pemuaian Volume
Grafik pengaruh suhu pada massa jenis zat cair
Suhu °C
|
Massa
jenis zat cair x 10-3(kg/m3)
|
0.3555
|
61
|
53
|
40.6
|
0.3509
|
0.3791
|
Keterangan:
Ø Oli:
T = 53°C
Massa jenis = 0.3509 x 10-3
kg/m3
Ø Air:
T = 61°C
Massa jenis = 0.3555 x 10-3
kg/m3
Ø Minyak
kelapa T = 40.6°C
Massa jenis = 0.3791 x 10-3
kg/m3
Dengan melihat grafik yang ad adapt
dikatakan bahwa massa jenis akan bertambah jika adanya kenaikan suhu pada zat
tersebut. Tapi hal tersubut akan terjadi jika termperatur tidak di pengaruhi
ole suhu pada system luar atau lingkungan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesmpulan
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu
benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda
karena menerima kalor. pertambahan ukuran volume suatu benda karena
menerima kalor. Pemuaian volume terjadi benda yang mempunyai ukuran panjang,
lebar dan tebal. Contoh benda yang mempunyai pemuaian volume adalah kubus, air dan
udara. Volume merupakan bentuk lain dari panjang dalam 3 dimensi karena itu
untuk menentukan koefisien muai volume sama dengan 3 kali koefisien muai
panjang.
B. Saran
Penulis
dapat menambahkan lagi materi (menambahkan rumusan masalah) agar pengetahuan pembaca
menjadi lebih luas. Penulis juga dapat memperbanyak lagi sumber / referensi,
agar laporan yang akan dibuat lebih lengkap lagi.
C. Desain Percobaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar